Rumah Minimalis Menjadi Tren: Masa Depan Adalah Mungil
Dalam dunia desain rumah, sebuah revolusi sedang terjadi. Tren rumah mungil semakin populer sebagai bagian dari gerakan arsitektur dan sosial yang mendorong perampingan ruang hidup. Ide ini tidak hanya menarik perhatian banyak orang, tetapi juga telah menjadi fenomena global dengan hampir 2,5 juta postingan Instagram menggunakan tagar “rumah kecil”. Dokumenter dan serial TV seperti “Tiny House Nation” di Netflix juga berkontribusi pada peningkatan popularitas tren ini.
Mengapa Rumah Mungil Menarik?
Gaya hidup minimalis, yang berfokus pada hidup dengan lebih sedikit barang dan lebih sedikit ruang, mulai mendominasi budaya populer sebagai reaksi terhadap konsumerisme yang berlebihan. Salah satu pendukung paling terkenal dari gaya hidup ini adalah Elon Musk, bos Tesla, yang memilih tinggal di rumah mungil di Boca Chica, Texas, saat mengerjakan proyek SpaceX. Musk mengatakan melalui Twitter, “Rasanya lebih nyaman tinggal di rumah kecil.”
Ide Dasar Gerakan Rumah Mungil Rumah Minimalis Menjadi Tren
Inti dari gerakan rumah mungil adalah konsep bahwa lebih sedikit ruang dan barang dalam hidup kita dapat memberikan ruang untuk hal-hal yang lebih penting. Akar gerakan ini dapat ditelusuri kembali ke abad ke-19 melalui karya Henry David Thoreau, seorang naturalis dan penulis esai dari AS. Bukunya, “Walden” (1854), merupakan refleksi inspiratif tentang hidup sederhana di lingkungan alami.
Pada era modern, Jay Shafer, yang sering disebut sebagai “bapak rumah mungil”, mempelopori gerakan ini dengan membangun rumah mungil di atas roda dan menulis “The Small House Book” pada tahun 1999. Shafer juga mendirikan perusahaan Tumbleweed Tiny House sebelum akhirnya fokus pada keadilan sosial dan hak perumahan.
Keuntungan Rumah Mungil
Para pendukung rumah mungil mempromosikan rumah hijau yang membutuhkan lebih sedikit bahan untuk dibangun dan hanya menggunakan sekitar 20 hingga 30% energi dibandingkan rumah rata-rata di Inggris, menurut Tiny Housing Co, sebuah perusahaan Inggris. Rumah-rumah ini sering kali dilengkapi dengan panel surya atau tenaga angin, memungkinkan pemiliknya untuk hidup di tempat terpencil.
Selain itu, rumah mungil yang didesain untuk mobilitas dapat ditempatkan di dekat alam. Rumah mungil juga lebih ekonomis, portabel, ramah lingkungan, berwawasan komunitas, dan bebas hipotek. Semua keunggulan ini menjadikannya pilihan menarik bagi banyak orang.
Chris March, pendiri Tiny Eco Homes di Northumberland, Inggris, tinggal selama tiga tahun di salah satu desain rumahnya sendiri yang berukuran 7m x 2,5m dengan dua kamar tidur, dua lantai, dan langit-langit yang cukup tinggi. “Rumah ini sudah dilengkapi dengan segala sesuatu yang saya dan anak saya butuhkan,” katanya.
Tantangan dalam Memiliki Rumah Mungil
Biaya tanah bisa menjadi pertimbangan utama dalam memiliki rumah mungil. March memiliki tanah tempat rumah mungilnya berdiri dan memiliki izin perencanaan untuk tempat tinggal permanen. Namun, dia mengatakan bahwa dia tidak berniat membangun rumah “normal” karena biayanya bisa mencapai Rp3,8 miliar (£200.000), sedangkan rumah mungil hanya Rp1,1 miliar (£60.000). “Punya rumah baru dengan biaya sepertiga lebih rendah, tentu saya tak berpikir panjang lagi,” ujarnya.
Beberapa pemilik rumah mungil mengatasi masalah biaya tanah dengan menempatkan rumah mereka di atas tanah milik keluarga atau teman, atau menyewa tanah dari seorang petani, misalnya. Cara lain adalah dengan membeli tanah dan mengubah penggunaannya menjadi glamping atau pertanian kecil. Namun, mendapatkan izin perencanaan penuh untuk tinggal di rumah mungil secara permanen di Inggris hampir tidak mungkin.
Motivasi Gaya Hidup dan Nilai
Kekuatan pendorong utama di balik tren rumah mungil adalah keinginan untuk memikirkan kembali apa yang penting dalam hidup. Ini termasuk memperkuat komunitas lokal, melestarikan lingkungan, atau menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga dan kegiatan yang memungkinkan perampingan. Beberapa orang juga tertarik pada desain mungil dan ramping dari rumah mungil mereka.
Meskipun tren ini banyak dibicarakan, penghuni rumah mungil tetap merupakan minoritas kecil di Inggris, diperkirakan hanya sekitar 200 orang. “Semua orang bicara tentang tinggal di rumah kecil,” March mengakui, “tetapi sangat sedikit yang melakukannya.”
Kesimpulan
Tren rumah mungil adalah bagian dari gerakan yang lebih besar menuju hidup minimalis dan sadar lingkungan. Dengan berbagai keuntungan seperti penghematan biaya, efisiensi energi, dan fleksibilitas, rumah mungil menawarkan alternatif menarik bagi banyak orang. Namun, tantangan seperti biaya tanah dan izin perencanaan masih menjadi hambatan yang harus dihadapi. Terlepas dari itu, gerakan rumah mungil terus berkembang dan menarik minat banyak orang yang ingin hidup lebih sederhana dan bermakna.